By : Muhammad Ghofur
Das-dasan begitu kami menyebut nama permainan itu. Awal mula saya mengenal permainan ini adalah sewaktu menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri Sugihwaras II. Sekolah tersebut berada di desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Jam istirahat antar mata pelajaran menjadi prime time berlangsungnya pertandingan Das-dasan. Biasanya saat istirahat, siswa menghabiskan waktu menurut bakat, minat sekaligus kemampuannya. Permainan ini tergolong permainan asah otak dan tidak menuntut kekuatan otot. Kebanyakan dimainkan oleh bocah laki-laki. Model permainan yakni head to head. Sebenarnya pemain ada dua orang yang saling berhadapan. Namun, pada perkembangannya bisa menjadi dua kelompok lantaran suporter di tiap pihak bisa sekaligus menjadi penasehat strategi dan tim pemenangan.
Dua hal utama yang harus dipahami dalam permainan dam-daman adalah bidak dan papan main. Bidak biasa dibuat dari batu maupun biji buah asem. Sedangkan papan main, bisa kertas atau tanah sekalipun yang digambar dengan motif tertentu. Dalam sebuah papan main das-dasan, terdapat titik-titik yang digunakan pijakan pada masing-masing bidak. Diantara tiap-tiap titik terdapat garis horisontal, vertikal dan diagonal yang dijadikan jalur langkah bagi bidak. Dalam sebuah permainan terdapat
Tujuan utama dari das-dasan adalah menghabiskan bidak lawan. Bidak lawan dapat dimakan dengan cara melompatinya. Tahap melompati ini juga dapat diartikan sebagai salah satu cara untuk melangkah atau berjalan. Namun, bidak juga bisa berjalan dengan cara melangkahi satu per satu titik lewat garis yang tersedia.
Langkah bidak, baik melompati lawan maupun satu langkah, dimaksudkan untuk mencapati puncak yang berada di sisi main lawan. Dengan mencapai sisi puncak lawan, bidak pemain yang mencapainya akan menjadi bidak Das. Bidak ini semacam poker dalam permainan kartu sebab memiliki kemampuan ekstra. Kelebihan bidak Das adalah mampu berjalan dan melangkah lebih dari satu titik didepannya. Saat bidak Das melangkah, ia juga dapat sekaligus menghabisi bidak-bidak musuh yang ada didepannya.
Pemain yang lebih dulu bidaknya habis ia menjadi pihak yang kalah. Jadi, kunci utama untuk memenangi permainan ini adalah dengan menjadikan bidak mencapai puncak sisi lawan.