18 April 2009

Katjang Tjap Kutjing


By : Kelik Supriyanto

Bagi yang pernah jadi anak-anak era 80-an di Yogyakarta, barangkali pernah menemui penjual camilan berupa kacang shanghai. Kacang shanghai adalah kacang tanah yang dibalut dengan tepung plus bumbu garam, gula, bawang. Dikenal dengan sebutan kacang atom atau tapioca flour coated peanut. Dikemas dalam bungkus plastik dan diselipkan kertas bergambar didalamnya. Gambar itulah yang dikoleksi oleh anak-anak pada waktu itu.

Gambar yang sempat aku koleksi terdiri dari gambar tank sebanyak 4 buah, mobil sport sebanyak 5 buah, motor cross 6 buah, motor beroda tiga sebuah dan sebuah gambar hiasan janur manten. Untuk gambar mobil sport formatnya lebih kecil dari gambar yang lain, berukuran 3,2 cm x 6 cm, sedang gambar yang normal berukuran 4,5 cm x 6 cm. Mungkin untuk menghemat biaya karena gambarnya full color yang tentunya mahal biaya cetaknya. Dicantumkan pula nomor merek dagangnya, Reg MD 3012131 dan daftar syah no 59750. Menurut database Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia, kacang shanghai Cap Kucing beralamat di jl. mangga no 37 Tulungagung Jawa Timur.

Kacang macam inilah yang merupakan generasi awal pengemasan camilan dari kacang yang sekarang dikemas dengan sangat apiknya. Pengolahan kacang yang awalnya hanya direbus, digoreng, dibuat kacang telor, atau kacang atom, dan sekarang diolah dengan oven dan diberi bermacam rasa. Dikemas secara menarik sehingga diminati oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Tapi kenangan akan mainan bergambar dari dalam bungkus Katjang Tjap Kutjing tersebut dapat membuktikan akan ketertarikan saya akan gambar berwarna terutama foto, ternyata sudah sejak kecil. Apa yang kita impikan saat kanak-kanak akan menjadi kenyatan saat ini. Awalnya mengagumi karya orang lain, selanjutnya menciptakan karya sendiri.

Inilah jejak masa lalu saya yang masih bisa selamat dari kerusakan akibat kelembaban udara atau dimakan oleh rayap yang telah mengunyah koleksi beberapa buku bergambar saya.