21 Februari 2009

Gambar Umbul

By : Kelik Supriyanto

Dinamakan gambar umbul karena dalam permainan ini gambar yang diadu harus dilempar keudara. Gambar yang menang adalah gambar yang tengadah kelihatan gambarnya dan yang kalah adalah gambar yang telungkup tidak terlihat gambarnya. Gambar umbul yang terkumpul terus dijepit diantara jari tengah dan telunjuk dan dijentikkan ke udara sehingga semua gambar berterbangan. Seluruh peserta berdebar-debar menunggu gambar jagoannya jatuh di permukaan tanah. Jumlah taruhan tergantung kesepakatannya. Semakin banyak jumlah taruhan, maka yang ikut main biasanya juga semakin sedikit, yang lainnya hanya menonton. Biar rame dan berlangsung lama biasanya jumlah taruhannya cukup satu gambar umbul saja.

Sebelum dimainkan gambar umbul lembaran harus dipotong kecil-kecil sesuai dengan gambar yang ada. Gambar wayang merupakan gambar favorit saya yang terdiri dari 36 gambar. Berisi tokoh-tokoh pewayangan dan beberapa hewan. Nomor 1 dimulai dengan gambar gunungan, nomor 2 - 30, gambar tokoh pewayangan, ada Pandu, Abiasa, Cakil, Baladewa, Puntadewa, Burisrawa, Dursasana, Semar, Petruk, dll. Nomor 31- 36 gambar hewan, ada garuda, menjangan, gajah, naga, banteng, dan macan.

Setiap anak memiliki tokoh idolanya masing-masing. Anak yang suka berkelahi akan memilih Bratasena karena tokoh ini selalu menang dalam peperangan. Anak yang pingin dianggap ganteng oleh teman-temannya akan memilih Arjuna. Gajah akan dipilih oleh anak yang paling gemuk. Anak paling kurus akan pilih gareng. Kadang gambar idola itu akan menjadi nama panggilannya sehingga sampai dewasa masih dipanggil sebagai si gareng atau si bagong.

Gambar umbul idola saya dulu yaitu gambar banteng. Posisi banteng yang siap menanduk dan ekor yang terangkat keatas merupakan gambaran banteng yang sedang marah. Banteng mengingatkan akan kerbau jantan milik paman saya yang suka menanduk kalau diganggu. Sedang kerbau yang betina sangat jinak sehingga kalau saya naiki akan tenang saja dan membawa kita kemanapun kerbau itu pergi untuk makan rumput. Ya, masa lalu memang ada yang indah untuk kita kenang dan ada yang buruk untuk kita lupakan.

Agar gambar umbul yang kita pilih selalu menang, banyak cara dilakukan. Dari cara curang sampai cara mistik. Cara curang dilakukan dengan cara mengelem dua gambar umbul yang sama gambarnya sehingga tidak bisa kalah karena dikedua sisinya ada gambarnya. Kadang kalau ketahuan bisa menimbulkan perkelahian dengan pihak yang kalah. Yang sedikit agar curang yaitu ketika kita dapat giliran mengundi, gambar jagoan kita cekungkan pada bagian gambar sehingga ketika jatuh ke tanah mempunyai peluang untuk menang, tidak tengkurap.

Cara paling unik yaitu dengan cara mistik. Beberapa teman yang pingin jagoannya selalu menang, dia mendatangi nisan dikuburan dan gambar jagoannya ditindih dengan hiasan batu nisan yang berupa kuncup bunga itu. Kadang butuh dua anak untuk bisa mengangkat batu tersebut. Baru keesokan harinya gambar umbul tersebut diambil dan berharap ada pertolongan dari alam arwah agar gambar umbulnya selalu menang ketika diadu.

Saya termasuk sering menang kalau taruhan dengan gambar umbul. Saya kelompokkan antara gambar umbul yang masih bagus dengan yang sudah kusut. Yang sudah kusut ditali dengan karet gelang dan yang masih bagus saya simpan dirumah. Kalau ada yang ngajak taruhan lagi, gambar umbul yang kusut tersebut yang saya jadikan taruhan.

Seiring semakin populernya cerita anak-anak di televisi. Gambar umbul wayang mulai tersisih oleh gambar umbul bergambar cerita komik semisal Batman, Bionic Woman, Tarzan, Gundala, Lucan, Robinhood, The Six Million Dolar Man, Flash Gordon, Rin Tin Tin, dan lainnya.

Tapi, kemana permainan gambar umbul itu sekarang ? Bagaimana kalau tanda gambar peserta pemilu 2009 itu kita gunakan sebagai gambar umbul. Mungkin banyak politisi kita yang akan ikut bermain. Anda, setuju ?