11 Februari 2009

Tekongan

By :‭ ‬M.‭ ‬Sofwan Hadi

“Te‭”‬,‭ ‬dibaca layaknya pengucapan‭ “‬tempe‭”‬.‭ ‬Permainan murah meriah—bahkan bisa dikatakan tak perlu mengeluarkan budget khusus‭—‬sekaligus membutuhkan keuletan dari para pemainnya.‭ ‬Selain itu,‭ ‬permainan ini pun melatih daya fisik para pemainnya.‭ ‬Sebab,‭ ‬sepanjang permainan permain harus berlari dan berkelit dengan cepat.‭ ‬Pemain yang mempunyai kemampuan berlari yang‭ “‬Siip‭” ‬sangat diperhitungkan.‭ ‬Permainan ini sudah terwariskan turun temurun di desa saya‭ di ‬Meger,‭ ‬Ceper,‭ ‬Klaten‭, Jawa Tengah, ‬entah sejak kapan.‭ ‬Sistem permaian ini,‭ ‬tidak berbeda jauh dengan aturan permaian petak umpet yang sangat fenomenal di‭ ‬Indonesia.‭ ‬Hanya saja media permainannya yang lain.

‬Pertama,‭ ‬dibutuhkan pemain lebih dari dua orang‭ (‬minimal dua orang‭)‬,‭ ‬tanah lapang,‭ ‬dan pecahan‭ ‬genteng yang disebut dengan‭ ‬wingko—masing-masing pemain mempunyai satu‭ ‬wingko.‭ ‬Selanjutnya,‭ ‬membuat lingkaran di tanah sebagai pusat permainan.‭ ‬Permainan dimulai dengan cara‭ ‬nuju‭ ‬(masing-masing pemain melemparkan‭ ‬wingko ke arah lingkaran dengan jarak tertentu‭)‬,‭ ‬untuk menentukan siapa yang akan menjadi penjaga.‭ ‬Pemain yang‭ ‬wingko-nya jatuh dengan jarak paling jauh dari lingkaran,‭ ‬dialah yang menjadi penjaga.

‬Kedua,‭ ‬saat sudah diperoleh siapa yang menjadi penjaga,‭ ‬sontak pemain lainnya langsung berlari‭ ‬mencari tempat persembunyian sembari penjaga menata‭ ‬wingko secara vertikal‭ (‬ditumpuk‭) ‬tepat di tengah lingkaran.‭ ‬Setelah selesai merapikan‭ ‬wingko yang berserakan,‭ ‬panjaga kemudian mencari pemain lainnya yang telah bersembunyi.‭ ‬Aturannya,‭ ‬bagi penjaga,‭ ‬ketika menemukan pemain yang bersembunyi,‭ ‬dia diwajibkan memekikan kata‭ “‬Tekong‭” ‬dan diikuti nama pemain yang ditemukan.‭ ‬Tidak selesai sampai di situ,‭ ‬penjaga harus menuju lingkaran tempat‭ ‬wingko ditumpuk dan disertai teriakan‭ “‬Gong‭”‬,‭ ‬tanda telah menyentuh lingkaran.

‭Dan proses menuju lingkaran inilah yang menarik,‭ ‬penjaga harus berjibaku,‭ ‬saling sikut,‭ ‬dalam suatu perlombaan lari menuju lingkaran dengan pemain yang di”tekong‭”‬.‭ ‬Sebab,‭ ‬apabila penjaga belum menyentuh lingkaran pemain mempunyai kesempatan untuk meruntuhkan kembali tatanan‭ ‬wingko.‭ ‬Itu artinya penjaga harus menata ulang‭ ‬wingko,‭ ‬dan pemain yang di”tekong”mempunyai kesempatan untuk bersembunyi lagi.‭ ‬Dan pemain lainnya pun boleh meruntuhkan tatanan‭ ‬wingko untuk membebaskan pemain yang tertangkap sekaligus melanggengkan pekerjaan si penjaga.‭ ‬Untuk itu,‭ ‬penjaga harus mengamankan tatanan‭ ‬wingko supaya tidak‭ ‬“dihancurkan‭”‬ pemain lainnya.

‭Dalam suatu permainan,‭ ‬sudah lazim seorang pemain menjadi penjaga‭ “‬abadi‭”‬.‭ ‬Hal ini disebabkan penjaga tidak dapat menemukan semua pemain.‭ ‬Untuk itulah,‭ ‬dibutuhkan kemampuan fisik yang‭ ‬fit,‭ ‬ulet dan lari yang cepat.‭ ‬Dan tidak jarang permainan digelar berkali-kali,‭ ‬dan berhari-hari dengan penjaga yang sama.‭ ‬permainan akan selesai ketika penjaga telah menemukan semua pemain atawa si penjaga ngambek.‭